Cyanophyta (ganggang hijau biru) atau
yang sering disebut pula dengan Cyanobacteria merupakan salah satu divisi pada
kingdom monera pada sistem klasifikasi lima kingdom. Cyanophyta memiliki
manfaat yang cukup penting dalam penyuburan tanah terutama lahan pertanian. Hal
ini dikarenakan Cyanobacteria merupakan komponen
penting dalam siklus nitrogen dan produsen.
Cyanophyta
berperan penting untuk menambah materi-materi organik ke dalam tanah.
Cyanobacteria ada yang hidup di lapisan topsoil tanah. Cyanophyta dapat
mengurangi erosi dengan cara mengikat partikel-partikel tanah. Pada saat
kondisi lembab, partikel-partikel tanah menemel pada filament Cyanophyta yang
lengket. Selain itu, ketika filament dalam kondisi lembab, filament tersebut
menyerap air dan membesar sepuluh kali lipat dari ukuran aslinya. Hal tersebut
membantu menyimpan kelembapan pada lapisan topsoil tanah tempat akar tanaman
dan organisme lain tumbuh.
Cyanophyta
juga termasuk salah satu dari sedikit kelompok organisme yang mampu mengubah
nitrogen bebas menjadi bentuk organik, seperti nitrit (NO2), nitrat
(NO3), atau ammonia. Nitrit, nitrat, dan ammonia merupakan bentuk
terikat dari nitrogen yang dibutuhkan tumbuhan untuk pertumbuhannya. Kemudian
tumbuhan mengubah nitrogen tersebut menjadi protein dan asam nukleat. Pada Cyanophyta
berbentuk filament (berbentuk benang), fiksasi (pengikatan) nitrogen terjadi di
dalam sel khusus yang disebut heterosista. Ukuran heterosista lebih besar dibandingkan sel
didekatnya serta memiliki dinding sel yang lebih tebal. Heterosista
mengandung enzim nitrogenase yang penting untuk proses fiksasi nitrogen.
Lingkungan
di dalam sel heterosista merupakan lingkungan anaerob karena proses fiksasi
nitrogen hanya dapat berlangsun dalam kondisi anaerob. Karena kemampuannya
mengikat nitrogen ini, Cyanophyta potensial digunakan sebagai pupuk hayati
(biofertillizer). Berdasarkan penelitian oleh Mary Ann Bruns yaitu professor
dari asosiasi ilmu ekosistem dan managemen di Penn State's College of
Agricultural Sciences, ia mempekirakan bahwa nitrogen yang diikat oleh
Cyanophyta dapat menggantikan hingga 25 pound per acre nitrogen yang diproduksi.
Tapi yang terbaik dari semuanya yaitu, Cyanophyta dan lumut serta ganggang terkait dapat mengambil kelebihan nitrogen,
menjaga dari yang hilang melalui limpasan atau pencucian, dan melepaskannya
lebih lambat selama musim tanam. Biofilm ini juga berfungsi untuk membuat
permukaan tanah yang lebih kohesif dan tahan terhadap erosi, dan mereka tidak
akan memfiksasi nitrogen dari udara jika sudah ada adalah nitrogen dalam
tanah.
Contoh Cyanophyta yang dapat mengikat nitrogen bebas adalah Nostoc commune dan Anabaena.
Kemudian,
beberapa jenis Cyanophyta ada bersimbiosis dengan lumut hati, lumut kerak, paku,
pakis haji, protozoa berflagella, dan ganggang sejati. Kadang kata simbiosis
itu merupakan endosimbion pada sel-sel eukariota. Contohnya, Anabaena azollae bersimbiosis pada
akar sikas atau jaringan paku air Azolla pinnata. Dalam
simbiosis tersebut, Anabaena azollae berada dalam
akar-akarnya yang disebut akar-akar bunga karang dan mengikat nitrogen agar
dapat digunakan oleh tanaman paku air. Cyanophyta tersebut melakukan fiksasi nitrogen dari udara
dan mengubahnya dengan ammonia. Akibatnya, Azolla pinnata banyak
mengandung ammonia (NH3). Hal demikian menguntungkan petani.
Azolla pinnata dapat dijadikan pupuk hijau yang mengandung nitrogen
sehingga simbiosis
antara Anabaena azollae dan tanaman
paku air tersebut banyak digunakan petani untuk menyuburkan tanah pertanian,
misalnya sawah. Contoh lain dari simbiosis Cyanophyta juga yaitu simbiosis
antara Anabaenacycadae dengan akar
pakis haji (Cycas rumphii).
Selain
Anabaena azollae, Cyanophyta lainnya yang bermanfaat dalam
menyuburkan lahan pertanian yaitu Nostoc
commune dan Gloeocapsa.
Perendaman
sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2
dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk
pertumbuhan padi. Kemudian kemampuan Cyanophyta dalam mengikat nitrogen juga
menyebabkan Cyanophyta dapat berperan sebagai vegetasi perintis. Sebagai
vegetasi peintis, Cyanophyta membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul
sehingga mampu hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan dimana tumbuhan
lain tidak dapat hidup di daerah itu.
REFERENSI
Anonim.
2011. Peran Bakteri, Monera dan
Cyanophyta. Diakses dari http://zonabawah.blogspot.co.id/2011/05/peranan-bakteri-monera-dan-cyanophyta.html
(pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 22.23 WITA).
Anonim.
2012. Peran Cyanobacteria dalam Kehidupan
Keuntungan dan Kekurangan. Diakses dari
http://black-worm.blogspot.co.id/2012/10/peran-cyanobacteria-dalam-kehidupan.html (pada tanggal
22 Maret 2016 pukul 22.19 WITA).
Anonim.
2015. Manfaat dan Peranan Ganggang Biru
(Cyanobacteria). Diakses dari http://www.biologipedia.com/manfaat-dan-peranan-ganggang-biru-cyanobacteria.html/2 (pada tanggal 17 Maret 2016 pukul 16.48
WITA).
Moehadi, Dewinta.
2013. Cyanobacteria. Diakses dari
http://egha7foldmrspurpleblackz.blogspot.co.id/2013/02/cyianobacteria.html (pada tanggal 17 Maret 2016 pukul 16.55
WITA).